Berjaga-jagalah
- Amelia Stephanie
- Jan 20, 2017
- 3 min read
Tidak berencana untuk menulis blog lagi di dalam bulan ini.
Namun ternyata hari ini, ya tepat hari ini, beberapa jam yang lalu sesuatu yang cukup mengagetkan terjadi. Yang saya harap cukup sekali seumur hidup terjadi dihidup saya, cukup hari ini.
[5:47]
Saat saya lagi main hp di dalam kamar, mama tiba2 dari ruang tamu bilang "Mel coba liat dulu tuh didepan, pada teriak2 kebakaran."
Saya pun bergegas keluar, tadinya hanya berencana sekedar memantau keadaan dan mungkin mengambil beberapa gambar.
Saat keluar, kebetulan kebakarannya di tetangga sebrang rumah yang tidak terlalu jauh. Api yang udah mulai cukup besar terlihat dengan bunyi kaya petasan dari dalam rumah "trek tek tek tek tek", niat saya untuk sekedar memantau keadaan atau mengambil gambar pun sudah hilang semua. Panik. Udah ga ada pikiran lain selain mencari nomor telepon pemadam kebakaran.

Penampakan saat api mulai reda.
Pas banget saat saya lagi mau mencari nomor pemadam kebakaran, ada telepon masuk di hp saya.
cici: "Mel, ntar si mama ......."
saya: "Ci, cicici nomor telpon pemadam kebakaran berapa ciii???? rumahnya Pak S***** kebakaran!!!!!" *potong saya dengan nada panik dan tergesa2 sambil melihat api yang berkobar*
Atas saran cici, langsung saya menelepon 112. Dengan panik saya laporkan semuanya.
Selesai menelepon, saya teringat, di gang dekat rumah kayanya ada pos pemadam kebakaran deh!
Akhirnya saya mengajak mama dan adik saya untuk ke depan gang, tapi ternyata baru kami masuk ke mobil dan berjalan 5 meter, mobil pemadam kebakaran sudah terlihat datang. Kami pun gajadi ke depan.
Jujur, saat itu saya cukup panik. Gimana kalo apinya padamnya lama? terus ngerembet sampe ke rumah saya?? Saya mulai berpikir barang apa aja yang mau saya bawa. Tapi mama terlihat tenang, saya pun berusaha tenang.
Kami melihat api disiram oleh air yang cukup kencang dari mobil pemadam kebakaran.
Orang-orang yang ada di dalam rumah sudah di selamatkan keluar, tetangga di sekeliling nya pun sudah keluar juga menyelamatkan diri, in case api merambat ke kiri, kanan dan belakang.
Disini saya memperhatikan respon orang-orang pemilik rumah itu maupun tetangganya. Ada yang nampak berusaha tenang, ada yang berusaha mengikhlaskan yang penting semua nyawa selamat, ada yang berusaha masuk dan menyelamatkan barang berharga, ada juga yang langsung berlari menyelamatkan surat2 penting, ada yang langsung bersiap dengan koper dan barang2 nya untuk segera pergi meninggalkan rumah, ada juga yang baru sampai di rumah dan terkaget melihat rumahnya terbakar dan situasi yang ramai dengan orang dan pemadam kebakaran. Oh, ada juga yang berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan!!! Ya, dia masuk ke dalam rumah untuk mengambil barang2 penting disaat situasi sedang panik dan lengah.
Api mulai reda, namun ga berapa lama muncul lagi, reda lagi, muncul lagi. Sekitar 30 menit sampai 1 jam kemudian, api baru benar2 padam, setelah datang 5 mobil pemadam.
Saat saya merenungkan kejadian hari ini, saya menarik beberapa poin dari kejadian ini:
1. Kebakaran ini kejadian yang gak terduga kapan datangnya. Bahkan sebenernya, pemilik rumah sedang tertidur.
Saya pikir ini sama dengan kehidupan kita setiap harinya yang dipenuhi dengan ketidakpastian. Kapan hal baik dan buruk akan datang, tetapi kita harus selalu berjaga2.
Cukup menggelitik saat cici saya berkata "tuh kaya dia dong, surat2 penting udah siap di dalam mobil."
Persiapan setiap orang memang berbeda2, ini bisa dilihat juga dari respon orang-orang yang saya jabarkan diatas. Tapi saat waktunya datang, kita harus siap mau tidak mau. Mungkin ini sama juga dengan persiapan kita menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, siap tidak siap DIA akan datang.
2. Cukup beruntung saya karna saat kejadian ini, saya tidak sedang sendiri dirumah. Ada orang lain yang lebih peka dengan lingkungan sekitarnya. Karena saat kejadian, jujur aja saya tidak mendengar dengan jelas. Memang ada suara orang ribut2 samar2 tapi saya tidak terlalu peduli. Saya cukup menyesal menjadi tidak peka kaya tadi. Saat orang lain sangat amat membutuhkan bantuan, terkadang kita malah menutup telinga, mata dan hati berada di dalam kenyamanan kita. Ini suatu refleksi yang cukup dalam buat saya.
3. Saya juga ingin shout out untuk tim pemadam kebakaran, polisi dan pasukan orange yang bergerak dengan cepat! Ya, hanya memerlukan beberapa menit, mereka sudah datang dan langsung berkerjasama memadamkan api dan membersihkan sampah sisa yang terbakar. Pekerjaan yang cukup beresiko. Saya benar2 mengapresiasi koordinasi yang baik diantara lembaga ini. Well Done!!
4. Oh iya, saat api sudah padam, saya juga sempat merekam mobil pemadam kebakaran pergi meninggalkan lokasi dan mengupload nya di insta story saya. Sekedar bentuk kelegaan, namun disini saya tersentak. Ada beberapa orang yang cukup dekat dan ga terlalu dekat dengan saya yang menanyakan keadaan saya. Sedangkan, orang2 yang saya rasa sudah lumayan dekat dan sudah melihat posting saya tersebut, tidak sedikitpun mengontek saya. hahaha, keliatan kan yang peduli dan tidak?
Kejadian yang ga terduga akan terjadi hari ini di depan mata saya, yang saya harap cukup terjadi sekali di hidup saya.

Sumber gambar: https://1.bp.blogspot.com/-lNZwNpY-rjg/V0yNxVIBssI/AAAAAAAACO8/JNI7e2nfy_gOnphxr3hdBdGsSii6HNKTwCLcB/s1600/1464631059467.jpg
Salam,
Amelia Stephanie
Comentarios