top of page

SEARCH BY TAGS: 

RECENT POSTS: 

FOLLOW ME:

  • Facebook Clean Grey
  • Twitter Clean Grey
  • Instagram Clean Grey

Menentukan Pilihan?

  • Amelia Stephanie
  • Nov 2, 2017
  • 2 min read

It's November already.

I know I am supposed to continue writing about Korea Trip part 2...

But let it be another post in between hahaha.

Jadi... kali ini saya mau share mengenai menentukan pilihan dan mendoakan pilihan.

Ceritanya, belakangan ini saya sedang bergumul mengenai pilihan pekerjaan. Banyak lowongan dan kesempatan terbuka di luar sana. Dan saya bukanlah tipe orang yang memaksakan saya mau ini, Tuhan harus kasih.

Saya lebih ke tipe orang yang akan mendoakan setiap lowongan dan kesempatan yang ada dan meminta Tuhan membukakan jalan dan memberikan petunjuk pilihan mana yang harus saya ambil.

Well meski saya juga punya preferansi sendiri pengen apa dan kadang jalan yang Tuhan bukain terlihat gak menjanjikan dan saya gak suka. Tapi most of the time saya akan tetap jalanin itu dan percaya Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup ini.

Dan saat saya mengobrol dengan pacar, ternyata kami sangatlah berbeda. Kalau saya lebih menyerahkan ke Tuhan pilihan saya, kalau dia, dia akan memilih dan membuat planning dahulu, baru mendoakannya.

Saya pun cukup bergumul dengan pikiran "apa cara saya salah?"

"Apa seharusnya saya bersikukuh dengan pilihan saya instead of membiarkan Tuhan memilih?"

"Bagaimana yang seharusnya?"

Akhirnya saya berencana untuk menggali lebih dalam dari apa yang Alkitab katakan. Tapii belum sempat saya mulai mencari, dengan sangat pas salah seorang rekan di gereja mengirimkan renungan yang disadur dari Renungan Harian Air Hidup "Ijinkan Tuhan Menuntun Hidupmu" (bisa di cari di google untuk renungan lengkapnya).

Renungan ini diakhiri dengan jawaban yang ngambang untuk pertanyaan2 saya tadi.

Di awal, dibilang setiap orang memiliki free will (kebebasan memilih) dari Tuhan yang merupakan sebuah anugerah. Setiap pilihan atau keputusan pun ada konsekuensinya.

Tetapi secara bertolak belakang disebutkan pula, "kita pasti akan mengalami hidup yang berkemenangan dan berhasil apabila kita mau seturut dengan kehendak Tuhan dan mengikuti petunjuk-petunjukNya".

Lantas, apakah kita harus nya memilih sendiri sesuai free will yang diberikan pada kita, atau kita harusnya mengikuti petunjuk dan kehendak Tuhan....

Saat membahas renungan ini bersama pacar, kami disadarkan kalau Tuhan punya caraNya sendiri yang berbeda-beda untuk berbicara kepada masing-masing orang.

Jika bagi saya, saya percayakan pilihan itu untuk jalan yang Tuhan bukakan. Mungkin berbeda bagi anda, yang lebih dahulu memilih lalu mendoakannya.

Ya, setiap orang punya caranya masing-masing.

Di Alkitab pun membahas kisah yang berbeda-beda.

Saat Hana berdoa memohon anak, Tuhan akhirnya menjawab doanya. (Hana mendoakan pilihannya)

Tapi bagi Yusuf, menjadi seseorang yang diberkati Tuhan meski dia tidak memiliki ekspektasi apa-apa sebelumnya. (Yusuf menyerahkan hidupnya pada Tuhan dan membiarkan Tuhan memilih dan membukakan jalan terbaik untuk hidupnya)

Mungkin masih banyak lagi kisah-kisah sosok dalam Alkitab yang punya cara berbeda-beda dalam menentukan pilihan hidupnya.

Yang jelas, Tuhan punya cara yang unik bagi setiap orang dan tidak ada yang SALAH.

Yang SALAH adalah saat kita berusaha untuk memaksakan kehendak kita pada orang lain. Apa yang kita anggap baik, belum tentu baik bagi orang lain.

So, just enjoy your life and choose it wisely with God, in whatever way that you believe.


 
 
 

Comments


© 2023 by Closet Confidential. Proudly created with Wix.com

  • b-facebook
  • Instagram Black Round
bottom of page